Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja
Surabaya - Jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNESA kembali menyelenggarakan PPSKK ( Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja) pada tanggal 26-29 Mei 2022. Kegiatan ini di ikuti oleh 73 asesi dari mahasiswa prodi D4 Administrasi Negara dan mahasiswa prodi S1 Pendidikan Luar Sekolah.
Widya Nusantara, M.Pd selaku ketua TUK Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi (bukti seseorang memiliki kompetensi di bidangnya) adapun bidang yang di uji atau sertifikat kompetensi yang, diberikan sebagai Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat. Sertifikasi kali ini menggunakan asesmen yang berbeda dari tahun sebelumnya, pendekatan asesmen yang di gunakan ditahun ini lebih mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan aspek kritis. Nah asesmen sendiri merupakan proses pengumpulan bukti dan membuat keputusan bahwa kompetensi telah tercapai. Hal ini membuktikan bahwa seseorang yang kompetensinya telah tercapai dapat melakukan sesuai dengan standar yang diharapkan di tempat kerja sesuai dengan yang dinyatakan dalam standar kompetensi yang disahkan secara nasional atau pada standar kompetensi yang dikembangkan industri, organisasi, komunitas atau kelompok profesional terkait.
Mita Lutviani salah satu peserta dalam sertifikasi kali ini menuturkan bahwa "kegiatan sertifikasi pemberdayaan masyarakat yang diadakan untuk mahasiswa unesa bermanfaat sekali untuk menambah legalitas diri mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat. Dimana dunia setelah kuliah itu sangat luas banget kan yaa, nah untuk bisa mendongkrak skill dan supaya bisa diakui secara legal kita perlu sekali setrtifikasi seperti ini."
Kegiatan yang berjalan lancar tak luput dari berbagai kendala seperti yang sempat dihadapi kemarin yakni kurangnya asesor dalam uji kompetensi mengingat peserta uji kompetensi (asesi) tidak hanya dari prodi S1 PLS tapi juga dari prodi lain yang berminat mengikuti uji kompetensi skema fasilitator pemberdayaan masyarakat. belum lagi rencana tahun ini akan mengusulkan skema baru yaitu Tenaga Pendamping Profesioanal. Namun hal tersebut tidak menyurutkan antusias para peserta dalam mengikuti kegiatan ini. “harapanku setelah mengikuti kegiatan sertifikasi ini semoga bisa menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat yg kreatif dan suportif dalam upaya membangun kesejahteraan masyarakat baik pendidikan maupun ekonomi masyarakat sehingga bisa mewujudkan kelompk masyarakat yg berdaya. dan semoga semakin banyak para agent of change yg berintegritas dan bersinergi dalam pembangunan masyarakat" begitu harapan Mita Lutviani selaku perwakilan peserta.