Peran TikTok dalam Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar di Pendidikan Nonformal

berita terkait
- Dosen PLS UNESA Berikan Tips Menaklukkan Beasiswa LPDP dalam Webinar Nasional
- Kolaborasi Akademik UNESA dan Universitas Mulawarman: Lokakarya Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Augmented Reality
- Kolaborasi Akademik PLS UNESA dan PIAUD IAIN Madura Hadirkan Sinergi Deep Learning dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Permainan Tradisional
- Perdalam Wawasan Tantangan Pendidikan Non-Formal, Pendidikan Luar Sekolah Hadirkan Narasumer dari University Malaya, Malaysia
- Pelepasan Purna Tugas Drs. Heru Siswanto, M.Si.: Momen Penuh Haru
Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah berkembang menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di seluruh dunia. Dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif, TikTok tidak hanya dikenal sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai alat edukasi yang efektif. Khususnya di bidang pendidikan nonformal, TikTok memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar, terutama bagi generasi muda yang lebih cenderung memilih platform digital sebagai tempat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan.
1. Keunikan Konten Visual dan Kreatif
Salah satu alasan mengapa TikTok dapat menarik perhatian siswa di pendidikan nonformal adalah kemampuan platform ini dalam menyajikan konten dengan cara yang sangat menarik. Durasi video yang singkat dan penggunaan musik, efek visual, serta tantangan kreatif membuat materi yang diajarkan terasa lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Hal ini sangat efektif dalam menarik minat siswa yang mungkin merasa bosan dengan metode pembelajaran tradisional.
Misalnya, banyak guru atau tutor yang menggunakan TikTok untuk mengajarkan berbagai konsep pelajaran, mulai dari matematika hingga bahasa asing, dengan cara yang lebih interaktif dan menghibur. Penggunaan animasi atau visual menarik dapat memperjelas materi yang sulit dipahami jika dijelaskan secara konvensional.
2. Membuat Pembelajaran Lebih Interaktif
TikTok juga mendorong interaksi langsung antara pengajaran dan siswa. Melalui fitur komentar dan kolaborasi (seperti duet), siswa dapat berinteraksi dengan pengajaran yang diberikan, baik dengan bertanya ataupun berdiskusi. Hal ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan memotivasi siswa untuk lebih aktif berpartisipasi.
Selain itu, berbagai tantangan atau “challenges” yang viral di TikTok dapat dijadikan sebagai cara yang menyenangkan untuk belajar. Misalnya, siswa dapat diminta untuk mengikuti tantangan belajar dengan membuat video yang terkait dengan materi pelajaran, seperti merangkum konsep-konsep pelajaran dalam bentuk video kreatif. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan mereka, tetapi juga memperkuat pemahaman terhadap topik yang dipelajari.
3. Meningkatkan Aksesibilitas Pembelajaran
TikTok memungkinkan akses ke berbagai jenis materi pembelajaran secara bebas dan terbuka. Siswa di pendidikan nonformal yang mungkin tidak memiliki akses ke lembaga pendidikan formal atau terbatas dalam sumber daya, dapat memperoleh informasi edukatif dari berbagai sumber di TikTok. Berbagai tutorial, tips belajar, dan penjelasan topik-topik tertentu dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Misalnya, kursus-kursus bahasa asing, pelajaran seni, atau bahkan keterampilan praktis seperti memasak dan merajut kini banyak ditemukan dalam bentuk video singkat di TikTok. Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi individu yang ingin belajar tanpa terikat oleh waktu dan tempat.
4. Memotivasi Belajar dengan Konten Inspiratif
Salah satu faktor yang memengaruhi minat dan motivasi belajar adalah keberadaan role model atau inspirasi. Di TikTok, banyak tokoh publik, pendidik, dan profesional yang berbagi cerita motivasi dan tips belajar. Konten-konten ini sering kali memberikan semangat bagi siswa untuk tetap berusaha meskipun menghadapi kesulitan.
TikTok juga memungkinkan para siswa untuk melihat pencapaian orang lain yang mungkin seumuran atau setara dengan mereka. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk terus berusaha belajar dan mencapai tujuan mereka, terutama dalam konteks pendidikan nonformal yang lebih fleksibel dan tidak terbatas pada jalur akademik formal.
5. Menumbuhkan Rasa Komunitas
TikTok memfasilitasi terciptanya komunitas belajar di luar kelas formal. Pengguna yang memiliki minat yang sama dapat saling berbagi konten, memberikan saran, atau bahkan melakukan kolaborasi. Ini menciptakan rasa kebersamaan yang mendorong siswa untuk lebih semangat dalam belajar. Komunitas ini juga memungkinkan siswa untuk merasa lebih diterima dan didukung dalam perjalanan pendidikan mereka.
6. Penggunaan TikTok dalam Program Pembelajaran Nonformal
Pendidik yang terlibat dalam pendidikan nonformal mulai memanfaatkan TikTok untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Beberapa lembaga pendidikan nonformal menggunakan TikTok untuk menyebarluaskan kursus online atau materi pembelajaran dalam bentuk video tutorial. Misalnya, lembaga pelatihan keterampilan sering kali memanfaatkan TikTok untuk memberikan instruksi praktis dalam berbagai bidang, seperti keterampilan teknis, bisnis, atau bahkan seni.
Dengan adanya fitur live streaming, TikTok juga memungkinkan para pengajar untuk melakukan sesi pembelajaran langsung, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi secara real-time, bertanya, dan mendapatkan jawaban langsung dari pengajar.
TikTok telah membuktikan dirinya sebagai alat yang sangat efektif dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar di pendidikan nonformal. Dengan kekuatan visual, interaktivitas, aksesibilitas, dan kemampuan untuk menciptakan komunitas belajar yang dinamis, TikTok menawarkan cara yang menyenangkan dan inspiratif untuk belajar. Penggunaan platform ini dapat memperluas kesempatan belajar bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang pendidikan formal, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif serta menyenangkan.
Oleh karena itu, TikTok bukan hanya sebuah alat hiburan, tetapi juga sebuah inovasi yang dapat mengubah cara kita melihat dan menjalani proses belajar di era digital ini.